Sabtu, 12 Juni 2010

Metakognitif

Secara harfiah, Metakogniti bisa diterjemahkan secara bebas sebagai kesabadar berfikir, berfikir tentang apa yang dipikirkan dan bagaimana proses berfikirnya, yaitu aktivitas individu untuk memikirkan kembali apa yang telah terfikir serta berpikir dampak sebagai akitbat dari buah pikiran terdahulu. Sharples & Mathew (1998) mengemukakan pendapat bahwametakognitif dapat dimanfaatkan untuk menerapkan pola pikir pada situasi lain yang dihadapi.

kemampuan metakognitif setiap individu akan berlaina, tergantung dari variabel meta kognitif, yaitu kondisi individu, kompleksitas, pengetahuan, pengalam, manfaat, dan strategi berpikir. Holler, dkk. (2002) mengemukakan bahwa aktivitas metakognitid tergantung pada kesadaran individu, dan regulasi.

Komponen meta kognitif menurut Sharples & Mathew ada 7, antara lain :
  1. Refleksi Kognitif
  2. Strategi
  3. Prediksi
  4. Koneksi
  5. Pertanyaan
  6. bantuan
  7. Aplikasi
Komponen meta kognitif menurut Holler ada 3, yaitu:
  1. Kesadaran
  2. Monitoring
  3. Regulasi
Metakognitif bisa digolongkan pada kemampuan kognitif tinggi karena memuat unsur analisis, sintesis dan evaluasi sebagai cikal bakal tumbuh kembangnya kemampuan inkuiri dan kreativitas. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran semestinya membiasakan siswa untuk melatih kemampuan metakognitif ini, tidak hanya berpikir sepintas dengan makna yang dangkal.




0 komentar:

Posting Komentar